Penderita Migrain Berisiko Mengalami Depresi
Penderita Migrain Juga Mempunyai Pikiran Untuk Bunuh Diri

“Kami tidak yakin mengapa para penderita migrain berusia muda memiliki kecenderungan untuk mengalami depresi dan mempunyai pikiran untuk bunuh diri,” ujar salah satu penulis studi, Meghan Scrumm, alumni mahasiswa pascasarjana di University of Toronto, dalam sebuah rilis berita universitas.
“Kemungkinan bahwa orang-orang berusia muda yang mengalami migrain belum berhasil menemukan pengobatan/penanganan yang memadai untuk meminimalkan rasa sakit dan dampak dari penyakit kronis ini pada sisa hidup mereka,” kata Schrumm.
Penelitian yang dipublikasikan secara online di jurnal Depression Research and Treatment ini melibatkan lebih dari 6000 warga Kanada yang telah didiagnosis menderita migrain. Para peneliti membandingkan mereka dengan kelompok yang lebih besar, yang tidak tidak mengalami migrain.
Dari peserta penelitian, lebih dari 8 persen pria dan 12 persen wanita yang mengalami migrain diketahui juga menderita depresi, dibandingkan dengan 3 persen pria dan 6 persen wanita yang tidak mengalami migrain.
Kaum muda yang mengalami migrain lebih mungkin untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Wanita muda berusia kurang dari 30 tahun yang menderita migrain, enam kali lebih mungkin tertekan daripada orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih. Penderita migrain yang belum nikah atau mempunyai masalah dalam kehidupan sehari-harinya juga berpotensi untuk mengalami depresi.
Pria dan wanita yang mengalami migrain juga lebih mungkin mempunyai pikiran untuk bunuh diri dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya. Hampir sekitar 16 persen pria dan 18 persen wanita yang mengalami migrain mengatakan bahwa mereka mempunyai keinginan untuk bunuh diri.
Walaupun penelitian ini menemukan adanya hubungan antara migrain, depresi, dan bunuh diri, hal tersebut bukanlah hubungan sebab-akibat yang pasti terkait seratus persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar